Ya, terkadang aku sering mengeluhkan ini semua
bahkan terbersit dipikiran ku bahwa semua ini sangat teramat sulit untuk kita.
Apa yang terucap tidak semudah untuk kita
lakukan, bukan ? bahkan aku (kita) telah berusaha namun memang demikian
getirnya, kadang aku berpikir apa mungkin akan terjaga keutuhannya ? sampai
kapan ?
Sesak sendiri saat aku memikirkan hal yang
sedemikian sulit, namun aku berusaha mengusir pikiran bodoh itu saat ia bermunculan.
“ah, sudahlah intinya kita tetap menjadi KITA
hingga sekarang.”
Kalimat yang sedemikian dangkal ucapannya tapi
sangat ampuh menarik garis bibir ini keatas J
Apakah kau ingat saat pertama kali kita bertemu
pandang ? :$ apakah kau ingat kalimat yang kau ucapkan pertama kali padaku ?
apakah kau ingat dimana tempat kau membuatku membatu atas ucapanmu ? apakah kau
ingat merah padamnya rona pipiku hari itu ? :D
Pertanyaan semacam ini terlalu konyol untuk
dilontarkan saat ini, tapi buktinya kita selalu merindukan hal tersebut, bukan
? terkadang pertanyaan pertanyaan yang demikian yang membut kita menertawakan
diri sendiri :D bagaimana tidak betapa lugunya kita saat mengalami hal
tersebut, bahkan saat menuliskan tulisan ini aku membutuhkan wktu melepaskan
tawa atas hal hal bodoh itu. Tunggu
... aku (mungkin) kau juga tidak setuju atas statement diatas, memang terlihat
bodoh karena kebodohan itulah aku dan
kau tetap menjadi kita J #yang ini kau harus setuju :D#
Dan sekarang, kita adalah aku kau dan jarak
yang diberikan tuhan. Aku tidak menyalahkan keadaan, bukankah kau yang
mengajariku bahwa apapun itu yang diberikan tuhan kepada kita merupakan
rahmatNya belum tentu orang lain mendapatkan hal yang serupa. Bukankah dengan
jarak ini kita lebih dewasa menyikapi kehidupan ? yaa, walaupun terkadang
sering lebih bodoh dari waktu kau memberikan ini (mario) kepadaku :D
Banyak hal yang membuat kita lebih pintar,
lebih menghargai waktu (apalagi waktu liburan :D), lebih mengerti satu sama
lain, bahkan lebih sabar dari kata RINDU untuk sebuah pertemuan.
Aku belajar memahaminya aku belajar
menjalaninya aku belajar mensyukurinya, itu semua aku dapat bersama kau,
bersama kau yang ku sayang dan atas izinMu lah aku dan kau tetap menjadi kita J terimakasih tuhan atas segala nikmat yang kau
berikan kepada kami, kau maha segalanya dan hanya kepadaMu lah kami berharap
({})