“aku bukan sengaja
menyibukkan diri sebagai alasan untuk tidak menghubungimu, aku sedang berusaha
untuk beradaptasi dengan keadaan kita sekarang.”
“aku juga begitu,
tapi aku masih bisa membagi waktuku dengan baik, tapi mengapa aku terkalahkan
oleh kesibukannmu ? aku merasa terabaikan ”
“aku tidak
mengabaikanmu, buktinya aku masih bisa menghubungimu sekarang”
“lalu
kemarin-kemarin kamu kemana ? SIBUK
bukan ?”
“bersikaplah
dewasa, untuk apa kau jadikan kesibukan kita sebagai momok untuk pertengkaran ini.
Aku lelah kalau begini ini terus”
“LELAH? Lalu bagaimana dengan
kesibukanmu apakah kamu tidak lelah atas semua itu ?”
“bukan begitu
maksudku, coba kamu bayangkan untuk apa kita
berdebat seperti ? apakah kamu tidak merasakan rugi atas waktu yang kita
miliki yang terbuang PERCUMA hanya
karena hal spele ?”
“mengapa kamu
selalu mengangggap semuanya menjadi spele begini ? mungkin aku juga sudah kau
masukkan dalam kamus keSPELEanmu ?”
“aku tidak pernah
menyepelekanmu, aku masih menjaga hati kita”
“..............”
“sayang ?”
“.............”
“berhentilah
menangis, aku semakin merasa bersalah jika mutiara hatimu terus berjatuhan”
“.............”
“ingin sekali aku
menghapuskan butiran-butiran bening itu dari wajah indahmu, tapi apalah daya
tangan tak sampai”
“ aku tidak
apa-apa”
“untuk apa kau
menangis, apakah kau ragu atas cinta ini ?”
“bukan, aku
menyesali beberapa menit yang terbuang percuma”
“sudahlah, aku
tidak terlalu sibuk malam ini jadi aku bisa menemanimu”
“J”
“indah sekali
senyummu”
“ah, jangan
merayuku seperti itu”
“bukan merayu,
tapi aku sedang terpesona oleh tulang rusukku sendiri. Indah benar makhluk
ciptaan tuhan yang bernama WANITA
itu jika sedang tersenyum seperti kamu sayang J”
“aku cemburu
!”
“apa yang kau cemburukan
?”
“teman-temanmu”
“mengapa ?”
“aku iri
pada mereka yang bisa kapanpun melihat senyummu, sedangkan aku ?”
“hahahahaha ...”
“mengapa kau
tertawa ?”
“bagaimana tidak,
sikapmu semakin hari semakin menggemaskanku. Rindu sekali aku ingin mencubit
pipi chabimu itu”
“aku serius !”
“memangnya aku
terlihat sedang bergurau ?”
“teman-temanmu
semakin hari semakin berusaha merebutmu dariku”
“astaga, jangan
bilang kamu juga mencemburui benda-benda yang selalu bersamaku sekarang,
hahaha...”
“arrrrrgggghhhh”
“mereka memang
sering merebut waktuku untukmu, tapi mereka tak pernah merebut hatiku darimu
bukan ?”
“untuk sekarang
memang belum , tapi bagaimana jika itu terjadi ?”
“aku tak akan
memberikannya, karena tuhan telah menciptakan segala sesuatu itu berpasangan”
“maksudnya ?”
“aduh, coba buka
pikiran kamu sedikit pasti kamu akan mengerti”
“ngeledek L”
“begini, hati aku
sama hati kamu itu diciptakan tuhan menjadi satu pasang kalau pasangannya tidak
cocok maka hidupnya tidak akan merasakan kasih dan sayang. Bukan kah aku pernah
mengatkannya kepadamu ?”
“o, begitu J”
“tulang rusuk itu
tidak pernah tertukar atau salah pasangannya”
“hubungannya sama
aku apa ?”
“bukankah kau
tulang rusukku ?”
“J”
“yaahh, malah
senyum-senyum sendiri . coba kamu dengarkan lagu ini”
“kenapa aku yang
harus mendengarkannya ?”
“lalu mau kamu apa
sayang ?”
“aku mau kamu yang
menyanyikannya untukku”
“baiklah wanitaku”
“...................
Saatku
tertatih tanpa kau disini
Kau
tetapku nanti demi keyakinan ini
Jika
memang kau lah tulang rusukku
Kau
kan kembali pada tubuh ini
Ku
akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu
sluruh nafas ini
......................
Saatku
tertatih tanpa kau disini
Kau
tetapku nanti demi keyakinan ini
Jika
memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah
hatiku dan lepas kembali
Kunikmati
rindu yang datang membunuhku
Untukmu
sluruh nafas ini
......................”
“(prokprokprokprok)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar