Laman

Rabu, 10 Juli 2013

Sederhana Bukan ? (Part II)

“aku bukan sengaja menyibukkan diri sebagai alasan untuk tidak menghubungimu, aku sedang berusaha untuk beradaptasi dengan keadaan kita sekarang.”
“aku juga begitu, tapi aku masih bisa membagi waktuku dengan baik, tapi mengapa aku terkalahkan oleh kesibukannmu ? aku merasa terabaikan ”
“aku tidak mengabaikanmu, buktinya aku masih bisa menghubungimu sekarang”
“lalu kemarin-kemarin kamu kemana ? SIBUK bukan ?”
“bersikaplah dewasa, untuk apa kau jadikan kesibukan kita sebagai momok untuk pertengkaran ini. Aku lelah kalau begini ini terus”
LELAH? Lalu bagaimana dengan kesibukanmu apakah kamu tidak lelah atas semua itu ?”
“bukan begitu maksudku, coba kamu bayangkan untuk apa kita  berdebat seperti ? apakah kamu tidak merasakan rugi atas waktu yang kita miliki yang terbuang PERCUMA hanya karena hal spele ?”
“mengapa kamu selalu mengangggap semuanya menjadi spele begini ? mungkin aku juga sudah kau masukkan dalam kamus keSPELEanmu ?”
“aku tidak pernah menyepelekanmu, aku masih menjaga hati kita”
“..............”
“sayang ?”
“.............”
“berhentilah menangis, aku semakin merasa bersalah jika mutiara hatimu terus berjatuhan”
“.............”
“ingin sekali aku menghapuskan butiran-butiran bening itu dari wajah indahmu, tapi apalah daya tangan tak sampai”
“ aku tidak apa-apa”
“untuk apa kau menangis, apakah kau ragu atas cinta ini ?”
“bukan, aku menyesali beberapa menit yang terbuang percuma”
“sudahlah, aku tidak terlalu sibuk malam ini jadi aku bisa menemanimu”
J
“indah sekali senyummu”
“ah, jangan merayuku seperti itu”
“bukan merayu, tapi aku sedang terpesona oleh tulang rusukku sendiri. Indah benar makhluk ciptaan tuhan yang bernama WANITA itu jika sedang tersenyum seperti kamu sayang J
“aku cemburu !”
“apa yang kau cemburukan ?”
“teman-temanmu”
“mengapa ?”
“aku iri pada mereka yang bisa kapanpun melihat senyummu, sedangkan aku ?”
“hahahahaha ...”
“mengapa kau tertawa ?”
“bagaimana tidak, sikapmu semakin hari semakin menggemaskanku. Rindu sekali aku ingin mencubit pipi chabimu itu”
“aku serius !”
“memangnya aku terlihat sedang bergurau ?”
“teman-temanmu semakin hari semakin berusaha merebutmu dariku”
“astaga, jangan bilang kamu juga mencemburui benda-benda yang selalu bersamaku sekarang, hahaha...”
“arrrrrgggghhhh”
“mereka memang sering merebut waktuku untukmu, tapi mereka tak pernah merebut hatiku darimu bukan ?”
“untuk sekarang memang belum , tapi bagaimana jika itu terjadi ?”
“aku tak akan memberikannya, karena tuhan telah menciptakan segala sesuatu itu berpasangan”
“maksudnya ?”
“aduh, coba buka pikiran kamu sedikit pasti kamu akan mengerti”
“ngeledek L
“begini, hati aku sama hati kamu itu diciptakan tuhan menjadi satu pasang kalau pasangannya tidak cocok maka hidupnya tidak akan merasakan kasih dan sayang. Bukan kah aku pernah mengatkannya kepadamu ?”
“o, begitu J
“tulang rusuk itu tidak pernah tertukar atau salah pasangannya”
“hubungannya sama aku apa ?”
“bukankah kau tulang rusukku ?”
J
“yaahh, malah senyum-senyum sendiri . coba kamu dengarkan lagu ini”
“kenapa aku yang harus mendengarkannya ?”
“lalu mau kamu apa sayang ?”
“aku mau kamu yang menyanyikannya untukku”
“baiklah wanitaku”
“...................
Saatku tertatih tanpa kau disini
Kau tetapku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau lah tulang rusukku
Kau kan kembali pada tubuh ini
Ku akan tua dan mati dalam pelukmu
Untukmu sluruh nafas ini
......................
Saatku tertatih tanpa kau disini
Kau tetapku nanti demi keyakinan ini
Jika memang kau terlahir hanya untukku
Bawalah hatiku dan lepas kembali
Kunikmati rindu yang datang membunuhku
Untukmu sluruh nafas ini
......................”

“(prokprokprokprok)”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar